Manusia Merdeka yang Memerdekakan
Manusia Merdeka yang Memerdekakan
Karya NUNUNG FITRIANA, M.Pd.
Beberapa dekade berada dalam belenggu
kurikulum yang “given” disusun para pakar di ibukota, dan harus menjadi
rujukan utama proses pendidikan di ujung Sabang sampai Merauke yang sedemikian
luasnya. Terkungkung dalam rezim ranking, Ujian Nasional, buku ajar dan
serangkaian penyeragaman lainya membuat guru kelimpungan ketika kurikulum
merdeka di berlakukan. Bagai ayam yang sekian lama terikat dan kemudian
dilepaskan, si ayam justru kebingungan ketika dibebaskan sehingga dia akan hanya
berputar putar di tempat yang sama. Sehingga sejauh ini yang nampak,
implementasi kurikulum ini masih berkutat di bungkus, belum merangsek pada
ranah substantif.
Cukup bisa dipahami kenapa hal ini terjadi,
karena para guru yang hari ini ada merupakan produk dari pendidikan yang
dijalankan selama puluhan tahun tersebut. Fakta-fakta yang guru serap sebagai
murid sekaligus guru telah berulang masuk, terakumulasi dalam alam bawah sadar
sehingga menumbuhkan nilai-nilai yang menjadi keyakinan. Apa yang diyakini
benar dan salah telah cukup mengakar kuat. Sehingga nyaris mustahil seminar,
atau pelatihan 3 hari dianggap cukup untuk merubah keadaan.
Meski terkesan flashback karena
membenahi hal yang sangat mendasar yaitu kesadaran, hal ini sangat penting untuk direfleksi karena
kesadaran dan keyakinan lah akar dari munculnya perubahan pola pikir, tutur dan
tindakan. Buku ini hanya berisi dua bagian besar yaitu “beyond” dan “breaktrought”.
Di awal kita akan berupaya melampaui apa yang nampak sebagai benar-salah
tentang pendidikan yang dijalankan hari ini. Hal-hal yang dinormalisasi,
dianggap lumrah akan dibongkar untuk dilihat substansinya. Saat kesadaran ini
telah bergeser, berubah pada bagian dua, kita akan berupaya memperkuat karsa
untuk menerobos “breakthrought” dan membuat kerja-kerja perubahan untuk
pendidikan yang lebih memanusiakan
Post a Comment
0 Comments